Pages

Saturday 16 December 2017

Mengenai IELTS (International English Language Testing System)


Hi guys, IELTS adalah salah satu bentuk tes untuk mengukur kemampuan penggunaan bahasa Inggris bagi mereka (non-native) yang ingin melanjutkan studi, migrasi atau bekerja di luar negeri, khususnya di wilayah/negara yang mayoritas native English speaker(lihat daftarnya disini). Jadi bila kalian berencana untuk migrasi, kerja, training atau kuliah, contohnya di Australia, maka lakukan persiapan dengan baik.

Terdapat 2 (dua) jenis modul tes IELTS, Academic dan General TrainingBagi mereka yang mengambil tes Academic, sertifikatnya (disebut TRF-Test Report Form) dapat digunakan untuk mendaftar beasiswa, studi di perguruan tinggi atau profesional training (misalnya pelatihan profesi guru dan kursus singkat keahlian) sedangkan untuk tes General Training, dapat digunakan untuk memenuhi syarat migrasi, mendaftar sekolah menengah atas, mendaftar program-program pelatihan yang tidak memerlukan modul IELTS Academic ke Australia, Canada, Inggris dan Amerika Serikat. Kedua modul menilai secara akurat dan valid 4 (empat) kecakapan bahasa Inggris anda yaitu listening, reading, writing dan speaking.  



Nilai IELTS diukur dari band 1 - 9 untuk mengidentifikasi tingkat bahasa Inggris kita. Untuk melihat penjelasan skala band, sila merujuk disini


Setiap institusi tentunya memiliki kriteria apakah nilai IELTS yang kita peroleh dapat diterima atau tidak. Misalnya, untuk dapat mendaftar menjadi mahasiswa di salah satu universitas di Australia pendaftar diharuskan memiliki nilai IELTS Academic sekurang-kurangnya 6.5. Kebetulan awal Januari 2018 saya akan menjadi mahasiswa pascasarjana jurusan Kimia di Flinders University (Adelaide, South Australia), nah salah satu syaratnya adalah nilai IELTS Academic harus overall 6.0 dan untuk band writing dan speaking wajib tercantum masing-masing 6.0, bila tidak mencapai kriteria tesebut maka saya harus mengambil tes IELTS lagi.

Seringkali para pendaftar mengeluh dengan hasil IELTS yang diperoleh karena tidak sesuai dengan harapan. Menurut saya, hal yang paling penting dilakukan adalah jangan pernah menyerah untuk latihan, latihan, dan latihan. Keep practicing guys !!! Katanya sih practice makes perfect. Ya begitulah.

Berdasarkan pengalaman saya, tes writing adalah yang paling tersulit. Saya perlu 3 kali tes dan persiapan selama lebih kurang 9 bulan (mungkin bagi beberapa teman-teman kurang dari waktu tersebut) untuk bisa mencapai overall score 6.5 tanpa ada band yang kurang dari 6.0. Akhirnya saya ingat, memang zaman past (dulu) kurikulum mata pelajaran Bahasa Inggris sangat kurang mendukung, semoga zaman now (sekarang) menjadi lebih baik. Oh ya guys hampir lupa, pertama kali saya mengambil tes IELTS dikarenakan keperluan mendaftar beasiswa AAS (Australia Awards Scholarship) di tahun 2015 dan alhamdulillah di tahun 2016 saya mendapatkannya.

Semangat!!!

No comments:

Post a Comment